Aneh,
Tapi......Manis
Hai aku Ana, ada satu hal yang ingin kutanyakan. Anda
pernah jatuh cinta bukan? Saat dimana anda merasa sulit sekali untuk melepaskan
bayang-bayang orang yang anda cintai. Perasaan tidak menentu yang tidak mampu
anda gambarkan dengan berbagai kata-kata. Degup jantung yang tiba-tiba saja
menjadi cepat dan tidak beraturan dan
keringat yang terkadang muncul membasahi tubuh, padahal cuaca sedang tidak
panas. Atau dalam sekejap terkadang anda tidak dapat berkata dalam artian ‘kehabisan
kata’. Dalam situasi buyar, hilang semua yang ada dalam pikiran dimana
sebelumnya berbagai kalimat telah siap, tertata rapi, tersusun secara
sistematis. Nyaris sulit, bahkan sangat sulit untuk dilontarkan oleh mulut.
Akan tetapi bersamaan dengan semua itu, ada rasa nyaman dan ada kebahagiaan
muncul disana. Semua itu bisa terjadi saat bertemu dengan ‘si dia’.
“Cinta...” gumamku
Cinta! Saat menggumamkan kata ini, hatiku sedikit
berdebar ada sebuah getaran aneh yang muncul di dada ini. Karena apa? Karena
disini di hati ini masih ada sebuah tanda tanya besar tersimpan. Masih adakah
cinta untukku? Cerita ini sengaja kumulai dari pertengahan perjalanan cinta
yang pernah kualami.
Sewaktu duduk di kelas 2 suatu SMP negeri yang populer
dikawasan kabupaten Bangli. Aku mengenal seorang cowok bernama Bayu. Dia tidak
satu sekolah denganku. Dia bersekolah di Ibukota, jarak sekolah tentunya cukup
jauh dari sekolahku. Akan tetapi meskipun jarak yang cukup jauh, tak
menyurutkan niat kami untuk menjalin sebuah hubungan.
Awal perkenalanku dengannya cukup menarik kukira. Karena
kami bisa kenal lebih dekat, karena sebuah insiden yang berasal dari salah satu
temanku. Panggil saja Dewi.