Aneh,
Tapi......Manis
Hai aku Ana, ada satu hal yang ingin kutanyakan. Anda
pernah jatuh cinta bukan? Saat dimana anda merasa sulit sekali untuk melepaskan
bayang-bayang orang yang anda cintai. Perasaan tidak menentu yang tidak mampu
anda gambarkan dengan berbagai kata-kata. Degup jantung yang tiba-tiba saja
menjadi cepat dan tidak beraturan dan
keringat yang terkadang muncul membasahi tubuh, padahal cuaca sedang tidak
panas. Atau dalam sekejap terkadang anda tidak dapat berkata dalam artian ‘kehabisan
kata’. Dalam situasi buyar, hilang semua yang ada dalam pikiran dimana
sebelumnya berbagai kalimat telah siap, tertata rapi, tersusun secara
sistematis. Nyaris sulit, bahkan sangat sulit untuk dilontarkan oleh mulut.
Akan tetapi bersamaan dengan semua itu, ada rasa nyaman dan ada kebahagiaan
muncul disana. Semua itu bisa terjadi saat bertemu dengan ‘si dia’.
“Cinta...” gumamku
Cinta! Saat menggumamkan kata ini, hatiku sedikit
berdebar ada sebuah getaran aneh yang muncul di dada ini. Karena apa? Karena
disini di hati ini masih ada sebuah tanda tanya besar tersimpan. Masih adakah
cinta untukku? Cerita ini sengaja kumulai dari pertengahan perjalanan cinta
yang pernah kualami.
Sewaktu duduk di kelas 2 suatu SMP negeri yang populer
dikawasan kabupaten Bangli. Aku mengenal seorang cowok bernama Bayu. Dia tidak
satu sekolah denganku. Dia bersekolah di Ibukota, jarak sekolah tentunya cukup
jauh dari sekolahku. Akan tetapi meskipun jarak yang cukup jauh, tak
menyurutkan niat kami untuk menjalin sebuah hubungan.
Awal perkenalanku dengannya cukup menarik kukira. Karena
kami bisa kenal lebih dekat, karena sebuah insiden yang berasal dari salah satu
temanku. Panggil saja Dewi.
“Ah ini dia.. haloo..”
“Halo... eh tumben nelpon kenapa nih?” jawab Ana
disebrang sana
“Haha gak sih iseng aja, eh tapi temenin aku yuk, nelpon
temen aku ..hhee” jawab Dewi
“Ohh yaa boleh-boleh, telpon aja, sambungin nanti kalau
udah aku denger aku ngomong deh.. “
“Gak ganggu kan ya? Sibuk lagi dirimu tak? “ ucap Dewi
“Oala.. enggak kok, tenang aja, lagi santai-santai nih ga
ada kerjaan duduk depan tv hehe” jawab Ana dengan santainya.
“Oke deh tunggu ya ...” jawab Dewi.
Jadilah aku menunggu Dewi waktu itu, masih
tetap fokus kepada acara tv, sambil memakan beberapa cemilan ditangan. Dan
tangan lagi satu masih tetap memegang sebuah HP yang telah terpasang di samping
telingaku. Lama juga Dewi. Tak lama kudengar bunyi telfon telah tersambung. Dan
kemudian kudengar suara seorang lelaki. Sepertinya aku tahu ini siapa. Dengan
rasa sedikit penasaran aku lalu menjawab lelaki itu.
“Halo juga.. ini siapa ya?” ucapku
“Ah masa nggak tau aku sih? Eh Dewi mana?”
ucapnya membalas pertanyaanku
“Eitss aku disini...” jawab Dewi tiba-tiba.
“Eh Dew, kamu nelpon siapa sih ? kok kayaknya
aku tau ya,... haha pikun nih “ ucapku
“Hehehe itu Putra... “ jawab Dewi dengan nada
cengengesan.
“Lahh... dasar kau mau pacaran ngajak-ngajak,
berdua aja sana deh..” jawabku
“Hola Putra, kok gak ngomong sih?” ucapku
lagi menyadari suara Putra telah lenyap
“Haloo..” suara seorang lelaki, tapi suara
ini berbeda. Ini bukan suara Putra. Siapa lagi ini?
“Halo ini siapa ya?” ucapku
“Aku Bayu.. kamu siapa?” jawabnya...
Seiring dengan jawaban lelaki itu,
kudengar suara cekikikan 2 orang. Satu perempuan dan satunya laki-laki. Well,
baiklah siapa lagi kalau bukan. 2 sejoli yang sedang mencari cinta. Eh bukan
mencari tapi telah menemukan cinta tepatnya. Putra dan Dewi, mereka ini ada ada
saja. Baiklah aku ladeni saja.
“Oh aku Ana....” ucapku tak tau apa
yang harus ku katakan.
“Salam kenal ya?” jawab lelaki itu.
“Cieeciee ada yang baru kenalan
nih..” ucap Putra tiba-tiba
Emmm si biang kerok muncul juga akhirnya. Tapi yang satu
belum. Kemana dia ya? Maksud mereka ini apa sih? Ckckck.
“Haha cie Ana sama Bayu kenalan wah-wah hebat Bayu nih
gentle.. wkwk” ucap Dewi.
Begitulah sedikit awal perkenalanku
dengan Bayu. Setelah sering telpon-telponan bersama seperti itu. Ternyata Bayu
meminta nomor hapeku kepada Dewi. Dan benar saja setelah beberapa hari, dia
mengirimiku pesan. Awalnya aku bingung siapa yang mengirimiku pesan. Karena
nomor ini cukup asing tertera dilayar hapeku ini. Dan setelah kubalas lagi,
barulah kutau kalau dia adalah Bayu.
“Oh Bayu ya...” balasku dalam pesan
“Iya Ana, ini Bayu.. Gimana kabar?
baik?” Kubaca pesan darinya
“Baik baik, sangat baik malah ..”
Balasku lagi
Sejak saat itu kami sering mengirim
pesan melalui hape masing-masing. Ternyata, Bayu duduk di bangku kelas 3 SMP
negeri di Ibukota. Yah kakak kelaslah bagiku, dia ini teman baik dari Putra
pacar si Dewi. Mereka itu pasangan aneh. Haha. Tak jarang juga kami berhubungan
melalui media sosial seperti facebook. Melalui
facebook ,aku mengetahui bagaimana
wajahnya. Selain itu, terkadang aku dan Bayu juga saling bertelepon. Hal ini
membuatku lebih mengenal dia lebih jauh. Bagaimana keluarganya, kegiatannya,
bahkan kesehariannyapun aku cukup tau.
Kurasakan hubunganku ini sudah
melebihi dari hubungan seorang teman, bahkan mungkin lebih dari kata
persaudaraan. Bayu sosok yang cukup perhatian terhadapku, meskipun kami belum
pernah bertemu. Tapi aku merasa cukup dekat dengannya. Seperti pagi ini, dia
mengirimiku pesan lagi..
“Heyy..pagii J “ pesan darinya..
“Pagi juga..” balasku
“Udah bangun belum? Nanti terlambat
lo kesekolah” balasnya
“Haha ya jelas udahlah, mana bisa aku balas pesanmu...
ckck” ku balas pesan darinya dan berjalan ke arah kamar mandi.
Setelah selesai mandi. Ku gunakan seragam kebangganku.
Haha. Seragam putih, dengan rok biru serta dasi biru bercorak garis kuning 2
baris di tengahnya. Menandakan bahwa aku murid kelas 2 SMP. Setelah selesai
kusisir rambutku hingga tertata rapi. Yap siap sudah... tinggal sarapan dan
pakai sepatu. Waktu telah menunjukkan pukul 6.30. sekolah akan mulai pada pukul
7.10. Masih ada waktu untuk sedikit bersantai. Ku raih tas pinkku, tak lupa
hapeku yang tergeletak begitu saja di atas tempat tidur. Segera aku menuju ke
ruang makan. Diperjalanan, kulihat hapeku. Ada pesan sekitar 5. Dan kau tau
apa? Isininya sama semua.. dan ini dari Bayu.
“Wah banyak juga ya..” ucapku
Kubalas pesannya..”Aku lagi sarapan..kamu sudah belum?”
tak berapa lama kurasakan hapeku bergetar. Cepat juga dia membalas pesanku
“Haha kamu menghilang, iya sarapan dah.. aku mau sekolah.. dah nanti aku sms J” begitu isinya.
Ada apa ini? Perasaanku kenapa senang begini, meskipun
tidak terlalu lama mengenalnya tapi aku sudah cukup bahagia... Tuhan apakah ini
yang namanya cinta? Kalau benar terimakasih.. terimakasih karena telah
memberiku rasa ini...
If you wanna walk
Baby let’s walk
Have a little kiss
Have a little talk
We don’t gonna leave at all
We can lay here forever
Stay here forever...
(Jewel,
Stay Here Forever)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar