1.
Pengertian cerita
rakyat
Cerita Rakyat adalah sebagian kekayaan budaya dan sejarah
yang dimiliki Bangsa Indonesia. Pada umumnya, cerita rakyat mengisahkan tentang
suatu kejadian di suatu tempat atau asal muasal suatu tempat. Tokoh-tokoh yang
dimunculkan dalam cerita rakyat umumnya diwujudkan dalam bentuk binatang,
manusia maupun dewa
2.
Ciri-ciri /
karakteristik cerita rakyat
·
Bersifat anonim, artinya nama pengarang tidak ada.
·
Bersifat komunal, artinya cerita rakyat masyarakat
secara kolektif.
·
Berkembang dari mulut ke mulut.
3.
Sinopsis
Diceritakan bahwa Raja
Sungging Perbangkara pergi berburu. Di tengah hutan Sang Raja membuang air seni
yang tertampung dalam daun caring (keladi hutan). Seekor babi hutan
betina bernama Wayung yang tengah bertapa ingin menjadi manusia meminum air
seni tadi. Wayungyang hamil dan melahirkan seorang bayi cantik. Bayi cantik itu
dibawa ke keraton oleh ayahnya dan diberi nama Dayang Sumbi alias Rarasati.
Banyak para raja yang meminangnya, tetapi seorang pun tidak ada yang diterima.
Akhirnya para raja saling
berperang di antara sesamanya. Dayang Sumbi pun atas permitaannya sendiri
mengasingkan diri di sebuah bukit ditemani seekor anjing jantan yaitu Si
Tumang. Ketika sedang asyik bertenun, toropong (torak) yang tengah digunakan
bertenun kain terjatuh ke bawah. Dayang Sumbi karena merasa malas, terlontar
ucapan tanpa dipikir dulu, dia berjanji siapa pun yang mengambilkan torak yang
terjatuh bila berjenis kelamin laki-laki, akan dijadikan suaminya. Si Tumang
mengambilkan torak dan diberikan kepada Dayang Sumbi. Dayang Sumbi akhirnya
melahirkan bayi laki-laki diberi nama Sangkuriang.
Ketika Sangkuriang berburu di dalam hutan disuruhnya si Tumang untuk mengejar babi betina Wayungyang. Karena si Tumang tidak menurut, lalu dibunuhnya. Hati si Tumang oleh Sangkuriang diberikan kepada Dayang Sumbi, lalu dimasak dan dimakannya. Setelah Dayang Sumbi mengetahui bahwa yang dimakannya adalah hati si Tumang, kemarahannya pun memuncak serta merta kepala Sangkuriang dipukul dengan senduk yang terbuat dari tempurung kelapa sehingga luka.
Sangkuriang pergi mengembara
mengelilingi dunia. Setelah sekian lama berjalan ke arah timur akhirnya
sampailah di arah barat lagi dan tanpa sadar telah tiba kembali di tempat
Dayang Sumbi, tempat ibunya berada. Sangkuriang tidak mengenal bahwa putri
cantik yang ditemukannya adalah Dayang Sumbi - ibunya. Kisah kasih di antara
kedua insan itu. Tanpa sengaja Dayang Sumbi mengetahui bahwa Sangkuriang adalah
puteranya, dengan tanda luka di kepalanya. Walau demikian Sangkuriang tetap
memaksa untuk menikahinya. Dayang Sumbi meminta agar Sangkuriang membuatkan
perahu dan telaga (danau) dalam waktu semalam dengan membendung sungai Citarum. Sangkuriang menyanggupinya.
Maka dibuatlah perahu dari
sebuah pohon yang tumbuh di arah timur, tunggul/pokok pohon itu berubah menjadi
gunung ukit Tanggul. Rantingnya ditumpukkan di sebelah barat dan menjadi Gunung
Burangrang. Dengan bantuan para guriang, bendungan pun hampir selesai
dikerjakan. Tetapi Dayang Sumbi bermohon kepada Sang Hyang Tunggal agar maksud
Sangkuriang tidak terwujud. Dayang Sumbi menebarkan irisan boeh rarang (kain
putih hasil tenunannya), ketika itu pula fajar pun merekah di ufuk timur.
Sangkuriang menjadi gusar, dipuncak kemarahannya, bendungan yang berada di Sanghyang Tikoro
dijebolnya, sumbat aliran sungai Citarum dilemparkannya ke arah timur dan
menjelma menjadi Gunung
Manglayang. Air Talaga Bandung pun menjadi surut kembali. Perahu
yang dikerjakan dengan bersusah payah ditendangnya ke arah utara dan berubah
wujud menjadi Gunung Tangkuban Perahu.
Sangkuriang terus mengejar
Dayang Sumbi yang mendadak menghilang di Gunung Putri
dan berubah menjadi setangkai bunga jaksi. Adapun Sangkuriang setelah sampai di
sebuah tempat yang disebut dengan Ujung berung akhirnya menghilang ke alam gaib
(ngahiyang).
4.
Unsur
intrinsik
Tema : Anak yang durhaka
Tokoh :
1.
Raja
Sungging Perbangkara
2.
Wayung
3.
Dayang
Sumbi
4.
Tumang
5.
Sangkuriang
Penokohan :
5.
Raja
Sungging Perbangkara : Protagonis
6.
Wayung : Tretagonis
7.
Dayang
Sumbi : Protagonis
8.
Tumang : Protagonis
9.
Sangkuriang
: Antagonis
Perwatakan :
1.
Raja Sungging
Perbangkara : baik dan bijaksana.
2.
Wayung :
baik dan penyayang.
3.
Dayang
sumbi : baik, penyayang,dan olas asih.
4.
Tumang :
baik dan tulus menyayangi dayang sumbi.
5.
Sangkuriang
: pemarah, nakal, keras kepala, dan durhaka.
Latar :
Sebuah Kerajaan
Alur : Maju mundur
Sudut Pandang :
Orang Ketiga Serba Tahu
Amanat :
Hati-hati dalam berbicara.
Sebaiknya berfikir dulu baru berbicara dan jaga emosi jangan sampai menyakiti
atau membunuh binatang yang tidak bersalah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar