Sabtu, 04 Agustus 2012

Reproduksi Virus


Reproduksi Virus

Virus tidak mempunyai sistem enzim dan tidak dapat bermetabolisme, sehingga  virus tidak dapat bereproduksi sendiri. Virus hanya dapat berkembang biak pada sel atau jaringan hidup. Oleh karena itu, virus menginfeksi sel bakteri, sel hewan, atau sel tumbuhan untuk bereproduksi . Virus memanfaatkan kemampuan metabolisme sel inang (induk) untuk memperbanyak diri. Cara reproduksi virus disebut proliferasi atau replikasi. Virus bereproduksi dengan menginfeksi organisme lain dengan memasukan DNA atau RNAnya saja. Jadi, reproduksi virus bisa juga disebut replikasi virus.

Ada 2 daur yang terjadi pada virus ketika menginfeksi organisme lain:
 Yaitu: Daur litik dan daur lisogenik.
     1.       Daur litik adalah infeksi virus diikuti dengan perbanyakan virus yang berlangsung cepat, yang     
           akan menghancurkan sel induk setelah berhasil melakukan reproduksi.
    2.       Daur Lisogenik adalah cara reproduksi virus, dimana virus tidak menghancurkan sel bakteri tetapi   
           virus berintegrasi (saling berhubungan) dengan DNA sel bakteri, sehingga jika bakteri membelah atau 
           berkembangbiak virus pun ikut membelah. 




A.   Daur litik (litic cycle)
1.      Fase Adsorbsi (fase penempelan)
Fase ini Ditandai dengan melekatnya ekor virus pada dinding sel inang (membran plasma bakteri) pada daerah reseptor (penerima) yang khusus .
2.        Fase Injeksi (memasukkan asam inti) /Penetrasi
Setelah menempel virus mengeluarkan enzim lisoenzim (enzim penghancur) sehingga terbentuk lubang pada dinding bakteri untuk memasukkan asam inti virus. Dengan ujung ekornya, fag melekat atau menginfeksi bagian tertentu dari dinding sel bakteri, daerah itu disebut daerah reseptor. Daerah ini khas bagi fag tertentu, dan fag jenis lain tak dapat melekat di tempat tersebut.  Sesudah dinding sel bakteri terhidrolisis (rusak) oleh lisoenzim, maka seluruh isi fag (asam inti /DNA ) masuk ke dalam hospes (sel bakteri). Fag kemudian merusak dan mengendalikan DNA bakteri.
3.      Fase Sintesis (Pembentukan).  
        DNA virus akan mempengaruhi DNA bakteri untuk mereplikasi bagian-bagian virus, sehingga terbentuklah bagian-bagian virus. Di dalam sel bakteri yang tidak berdaya itu disintesis virus dan protein yang dijadikan sebagai kapsid virus, dalam kendali DNA virus.
4.      Fase Asemblin (perakitan)       
              Bagian-bagian virus yang telah terbentuk, oleh bakteri akan dirakit menjadi virus sempurna. Jumlah virus yang terbentuk sekitar 100-200 buah dalam satu daur litik.
5.     Fase Litik (pemecahan sel inang)       
              Ketika perakitan selesai, maka virus akan menghancurkan dinding sel bakteri dengan enzim lisoenzim, akhirnya virus akan mencari inang baru.

B.    Daur lisogenik

Pada daur ini membran plasma tidak mengalami lisis,tetapi setelah daur ini selesai dilanjutkan lagi ke daur litik. Daur ini terdapat beberapa fase yakni:

1.        Fase Adsorpsi
Pada fase ini terjadi pelekatan virus pada membran plasma bakteri.
2.        Fase Penetrasi/injeksi
Fase pemasukan DNA/RNA virus pada bakteri.
3.        Fase Penggabungan
Pada fase ini DNA/RNA virus bergabung dengan DNA dan RNA bakteri
4.        Fase Replikasi/pembelahan
Pada fase ini terjadi pembentukan kapsid/selubung protein virus.
Setelah fase replikasi diatas berarti daur lisogenik telah selesai kemudian dilanjutkan ke fase-fase yang terdapat pada daur litik seperti:
5.        Fase Sintesis / Pembentukan
       DNA virus melakukan sintesis untuk membentuk bagian-bagian viirus
6.        Fase Perakitan
Kemudian pada fase ini terjadi perakitan fag-fag baru yang sudah sempurna
7.        Fase pembebasan
Fase ini adalah fase lisisnya membran bakteri dan keluarnya fag-fag baru yang telah terbentuk ke udara.

1 komentar:

Anonim mengatakan...

terimakasih